Senin, 28 Maret 2011

Kurikulum Memanusiakan Manusia


Kurikulum Memanusiakan Manusia

“Berapa banyak orang dibodohkan oleh kesulitan yang dihadapinya ,sedang ilmu yang dimilikinya tak sedikitpun dapat menjadai penolongnya”.



Pengertian sederhana kurikulum adalah tatanan kegiatan belajar mengajar di gunakan untuk membangun kompetensi dan membekali siswa guna memeiliki kecakapan hidup di masa depan.

Namun benarkah siswa memiliki kecakapan hidup dalam menghadapi tantangan kesulitan masa depannya…?

Jadilah Teladannya ,agar kelak siswa “menduplikasi’ perilaku anda.

Waktu yang dihabiskan untuk sekolah semestinya dapat mengasah ketrampilannya menolong diri sendiri. .Sebagai pendidik (orang tua /guru ) sudah sepatutnya menolong anak agar dapat menolong dirinya sendiri sehingga bahkan Tuhan pun akan menolong siswa dan juga menolong anda.Tolong lah anak untuk memiliki ketrampilan menolong diri sendiri agar kelak dirinya pun dapat menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri.

“Jika kita menolong orang untuk kemandiriannya ,kelak kita akan mendapat pertolonganNYa saat dalam kesendirian.” Kank Hari


Berpengetahuanlah ,agar siswa menyadari ilmu pengetahuan.


Menyandang gelar sebagai pendidik adalah sebuah kepantasan akan kompetensi ilmu dan pengalaman yang kita miliki . Jika tidak lantas apa yang bisa dijadikan rujukan belajar. Terus mengembangkan diri untuk membaca meningkatkan ilmu yang dimiliki dan menambah wawasan serta menggunakan ilmu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan kesulitan hidup ,,baik pribadi dan lingkungan adalah bukti dari beda orang yang berpengetahuan dan tidak.

Jika tidak “berapa banyak orang dibodohkan oleh kesulitan yang dihadapinya ,sedang ilmu yang dimilikinya tak sedikitpun dapat menjadai penolongnya”.


Teladankanlah gairah belajar dan berpengetahuan kepada siswa agar siswa bergairah untuk belajar dan berpengetahuan”.


Bertanggung Jawab ,Hanya orang yang bertangung jawab yang pantas dipercaya..

Bertanggung jawab bukan sekedar konsisten menjalankan kewajiban . Namun bertanggung jawab adalah kecepat tanggapan dalam mengahadapi realita kehidupan Sekaligus menerima konsekuensi logis keputusan yang sudah dipilih.. Seorang pendidik yang baik memiliki kecepat tanggapan mengenali kompetensi unik (Bakat)dalam diri siswa dan selanjutnya menumbuh-kembangkannya . Sehingga siswa pada akhirnya dapat menumbuh kembangkan bakatnya secara bertanggung jawab.Dan menerima konsekuensi logis keberhasilan upayanya itu.

“Buatlah siswa memiliki tanggung jawab atas dirinya ,karena setiap pribadi mempertanggung jawabkan setiap tindakannya sendiri. Di karenakan setiap diri pasti menerima konsekuensi logis dari hasil tindakannya itu.”


Ajari Siswa Bahagia,agar siswa dapat mensyukuri apa yang sudah diraihnya.

Kebahagiaan bukan sekedar tercapainya keinginan yang telah diperjuangkan,sebab sangat banyak orang dapat meraih yang diinginkan namun tidak pernah bisa menikmatinya bahkan justru menderita karena pencapaiannya itu,Maka hanaya orang yang berbahagia yang dapat membahagiakan orang lain.

“Berbahagialah anda dalam melaksanakan tugas belajar mengajar agar siswa berbahagia belajar bersama anda…!” Hal ini adalah sebagian bukti bahwa anda memang berbahagia atas profesi pendidik yang anda jalankan.” .

Sabtu, 19 Maret 2011

Menumbuh -kembangkan Integritas Siswa


Menumbuh -kembangkan Integritas Siswa

Taufik namanya, sejak mahasiswa memang terkenal ulet. Maklum anak kelahiran Bojonegoro harus pontang panting membiayai kuliahnya akibat “kiriman” dari orang tuanya tersendat sendat . Karena panen yang gagal dan neneknya sering sakit sakitan . Demi keinginan menyelesaikan kuliahnya Taufik memulai uasahanya mulai dari “makelaran” HandPone sampai makelar Mobil.Namun ada yang menarik dari Taufik dalam menjalankan usahanya,yaitu selalu melayani complain pembeli hingga tuntas.akibatnya para pembeli mulai dari teman kuliah ,teman kost sampai dosennya meras puas atas pelayanannya..” buat dia mencari uang itu yang penting halal dan konsumen puas “itu prinsip hidup yang dipegang Teguh,

Sampai suatu saat dirinya pun menerima tugas sebagai surveyor dari sebuah perusahan media. Dan iapun melakukan dengan sungguh sungguh ketika melakukan dan memilih sampling responden . Tidak sekedar memenuhi target volume angket seperti para layaknya surveyor yang tidak professional. Mendapatkan data sekenanya melainkan dilakukan sesuai petunjuk pelaksanaan dan target yang ingin terukur. Sehingga perilaku ini pun menarik perhatian salah satu manajer perusahaan consumer good untuk menempatkanya pada bagian R&D diperusahaan itu.tentu saja sambil terus melanjutkan kuliahnya. .


Pelajaran yang bisa kita ambil dari Taufik adalah bekerja dengan Integritas .

Integritas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
1. keterpaduan,kebulatan ,keutuhan
2. Kejujuran dan dapat dipercaya.

Karena di masa depan pengembangan dunia usaha menuntut karyawan memiliki integritas sebagai value propositions.(Nilai Jual seorang karyawan ). Tidak sekedar bertugas menjalankan fungsi operasional pekerjaaannya melainkan meliputi values driven yang lainnya yaitu functional ,emotional and spiritual. Mengingat integritas adalah jiwa bagi “konsumen dan Stake holder”.Artinya karyawan/pengusaha dituntut dapat menciptakan krediblitasnya dalam mewujudkan jajinya.

Bagaimana mencetak siswa yang memiliki Integritas;

Pertama,Ikhlas

Sebuah perbuatan yang didasari atas keihlasan/ketulusan dalam melayani akan meretas belenggu kecemasan dan kekecewaan.Artinya dalam mengerjakan tugas siswa tidak memiliki beban perasaan sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara optimal dan hati yang senang.Taufik menerima complain dan memberi solusi dari pelanggan saat menjadi makelar HP dilakukan dengan ikhlas sehingga konsumen nya bertambah banyak.

“Teladankanlah siswa anda keikhlasan agar merasa tidak terbebani saat mejalankan tugas ..Karena seseungguhnya hasil optimal yang bakal didapat bila pekerjaan itu dilakukan dengan rasa ikhlas” . Kank Hari

Kedua , Prosedur yang Benar

Pernah Nabi Saw. Ditanya oleh seorang sahabat :”wahai Rosulullah,kerja apa yang paling baik ?”. Beliau menjawab ;”Kerja seseorang dengan tangannya dan jual beli yang baik’”.Musnad Ahmad :17198

Taufik melakukan tugas surveyor di perusahaan media sesuai standar prosedur yang telah ditetapkan secara bersungguh sungguh . Sehinga data yang didapat adalah akurat dan dapat dipercaya.

Di masa depan sebuah merk termasuk kredibilitas karyawan /usahawan bisa selalu di pertimbangkan konsumen untuk senantiasa digunakan. Maka harus memiliki nilai nilai originalitas yang tidak dibuat buat atau direkayasa.

Nabi Saw bersabda :’pembantu pada harta tuannya adalah penjaga . dia bertanggung jawab atas apa yang dijaganya “. HR Bukhari ,Kitab Al Istiqradh.


“Biasakanlah siswa anda menyelesaikan tugas tugas pembelajarannya sesuai prosedur yang benar. Karena prosedur yang benar mendekatkan pada kesempurnaan sebuah hasil”. Kank Hari


Ketiga ,Kesungguhan


Taufik melakukan tugasnya secara professional(kesungguhan dan hasil optimal )sehingga ia samapi diterima bekerja sebagai R&D diperusahaan consumer good ‘.mengingat kesungguhan itu amat dibutuhkan dalam pengemabangan produk atau usaha,brand imge sampai corporate value.Mengingat di masa depan semakin banyak perusahaan yang harus bersungguh sungguh mengelola sebuah brand ditengah pasar yang semakin crowded . berbagai riset dilakukan guna mendapatkan gambaran yang jelas untuk mengemabangkan brandnya banyak dilakukan . Mereka menginginkan isi susungguhnya dari brand nya dikenal bersungguh -sunguh dalam memberikan service kepada konsumen.

Nabi Saw bersabda : Allah menyukai salah satu dari kalian yang jika bekerja ,dia bekerja secara bersungguh –sungguh “. Shahih Al-Jami’ Ash –Shagir ; 1880

"Teladankan siswa untuk mengerjakan tugas dengan bersungguh sungguh agar hasilnya optimal. Karena sesunguhnya siswa akan berhasil mendapatkan hasil optimal jika sebuah pekerjaan dikerjakan secara bersunguh sungguh ,sopo temen tinemu”.Kank Hari

Maka jika anda ingin membentuk karakter siswa yang berintegritas maka teladankanlah ; Keikhlasan,Prosedur yang benar dan Kesungguhan …


Selasa, 15 Maret 2011

Targeting , Tujuan Pembelajaran adalah Kompetensi Siswa (Individual )


Targeting , Tujuan Pembelajaran adalah Kompetensi Siswa (individu )

“Jika anda merasa terpilih memiliki Jiwa Pendidik jadilah kedatangan anda membuat siswa mengingat Tuhannya ,tuturkata anda membuat siswa mantap keyakinannya,serta perilakau anada sebagai inspirasi bagi siswa untuk menggapai sukses dunia dan akhirat .!.”Kank Hari


Sengaja saya meminta panitia untuk memberikan pertanyaan respon peserta pelatihan Love Your Parent, Spiritual Teenager yang saya menjadi nara sumber nya seuasai acara ( Tanpa sepengetahuan saya ). Inilah kesan yang saya dapatkan berdasarkan laporan dari panitia;

‘Responden Satu;

Saya tertarik untuk terus mengikuti pelatihan disamping KankHari energik ,komunikatif juga sangat menguasai materi. Ditambah lagi peresentasi dengan ICT membuat saya jadi makin mengerti..’.

Responden dua
Saya berharap pelatihan semacam ini terus diadakan apalagi jika yang membawakan Kank Hari,semoga KankHari tidak bosan datang kesekolah ini’.

Rata rata responden memberikan kesan kepuasaan atas pelatihan yang saya bawakan . terbukti dari angket yang disebarkan. Kesan kesan ini saya dapatkan bukan hanya dari siswa juga dari orang tua siswa dan pelatihan pengemabangan tenaga guru yang saya menjadi nara sumbernya.

Mengingat “Targeting” saya mengadakan pelatihan adalah perubahan perilaku peserta dan bukan sekedar transfer ilmu (transfers of knowledge) serta adanya follow up yang saya buat dengan panitia. Maka kehadiran saya dikelas adalah memberikan kepuasaan belajar pada setiap peserta. Walaupun saya tidak mungkin memuaskan semua peserta tapi setidak nya saya berupaya…!”


Orang –orang yang terpilih diantara kalian adalah seseorang yang dapat mengingatkan kalian kepada Allah,bila bertemu dengannya,tutur katanya dapat menambah ilmu diniah (agama) dan amal perbuatannya member semangat kepada kalian untuk beramal demi akhirat kalian “ (Hr Hakimdari, Ibnu Umar ra )


“Jika anda merasa terpilih memiliki Jiwa Pendidik jadilah kedatangan anda membuat siswa ingat Tuhannya ,tuturkata anda membuat siswa mantap keyakinannya,serta perilaku anda sebagai inspirasi bagi siswa untuk menggapai sukses dunia dan akhirat .!.”

Positioning ,Karakter Guru Di Benak Siswa (Mind Share )


Positioning ,Karakter Guru Di Benak Siswa (Mind Share )

Menurut anak saya ,guru ideal itu adalah bisa menjadi teman dan pandai..” Dr Soeryanto Mpd. Ika Unesa

Pada saat menunggu waktu siaran saya sempat berbincang bincang dengan Dr Soeryanto MPd,dari IKA Unesa ,beliau menceritakan saat dialog dengan putrinya yang duduk dibangku SMAN.

”Pagi tadi Mas Hari, saya tanya purti saya apa kriteria Guru Ideal menurutmu….kata anak saya guru ideal itu adalah guru yang bisa jadi teman dan pandai.”
Kemudian beliau menguraikan :”menjadi teman itu adalah guru yang bisa enak diajak bicara,bisa dipercaya dan mengerti harapan serta kecemasan anak.Sedangkan pandai adalah guru yang menguasai ilmunya dan komunikasi pengajarannya bisa dimengerti siswa..’.

Sore itu saya dapat pelajaran baru dari Dr Soeryanto ,MPd yaitu posisi guru di benak siswa (Mind Share) adalah menjadi Teman Dan Pandai.


Saya jadi teringat Sabda Nabi Saw:”…….barang siapa yang membuat senang hati anak kecil dari keturunannya sehingga ia menjadi senang, maka Allah akan menjadikan dia senang pada hari kiamat sampai hati orang tua itu senang (HR.Ibnu Asakir )


“Posisikanlah( Positioning) diri anda sebagai guru yang dirindukan kehadirannya agar supaya ia senang belajar bersama anda. Karena kelak Allah akan memberikan kesenangan anda disurga dari pintu pintu perbuatan yang tidak anda duga. Yaitu membuat anak senang belajar bersama anda sehingga ia menjadi senag belajar…!” .KankHari

Jumat, 11 Maret 2011

The Art of Decision Making: Pendidikan Berbasis Keimanan


The Art of Decision Making:

Pendidikan Berbasis Keimanan

“…….Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan. Dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepada kalian…. QS. Al-Ma’idah :48.

Salah satu kecenderungan kita adalah tergesa gesa dalam pengambilan keputusan atas sebuah masalah. Sehingga tidak jarang bisa berakhir dengan kekecewaan. Dan penyesalan.

Maka berbasis Logika berpikir Qur’an pada ayat tersebut maka ;

1. Acceptance: Selayaknya kita jangan meninggalkan kebenaran yang telah menimpa. Kecenderungan manusia adalah denial/mengingkari kenyataaan. Dan mencari cari alasan.

2. Recognize ;bukan saja menerima kenyataan ,melainkan mengakui fakta dan data bahwa kejadian itu adalah bagian dari sebuah proses jalan kehidupan.denagan demikian anda dapat mengenali potensi dan konsekuensi logis.

3. Resolution : pikirkan taktik dan strategi menghadapai kesulitan bukan sekedar mensiasati sesaat. Temukan inti persoalan jangan biarkan pikiran pikiran negatip mendorong anada untuk menjadi pesimis.

4. Reform ;Alternatif pilihan yang telah anda susun dengan pertimbangan konsekuensi logis nya .Selanjutnya buat skala prioritas ; Tingkat “kegentingan” dan derajat kepentingan.termasuk keberanian untuk “hijrah “ meninggalkan kemapanan untuk menuju perbaiakan dan kemajuan.

5. Do it now ; Berkeyakinan bahwa anda harus segera mulai saat ini,jangan Cuma ada pada angan angan atau dibicarakan.”ingat bahwa niat membuktikan bukti kesungguhan’”


“Jangan gunakan alasan ketergesaan tanpa pertimbangan sebagai dasar pengemabilan keputusan,Karena bukan hanya anda yang menanggung resikio dari keputusan anda melainkan juga orang yang menjadi tanggung jawab anda”.

Kamis, 10 Maret 2011

Anak “Ngeyel” (banyak membantah ) , Masa Depannya dan cara Membimbingnya.


Anak “Ngeyel” (banyak membantah ) , Masa Depannya dan cara Membimbingnya.



Widha Prameswari , Pada saat sekolah sering harus konflik denagan orang tua dan gurunya ,lnataran mati matian mempertahankan pendapatnya..,Namun Pengalaman pernah magang sebagai tenaga penjualan sebuah perusahaan media massa pada saat SMA membuatnya belajar banyak hal.Diantaranya memiliki rasa percaya diri yang makin kuat ,rajin dan menyukai pekerjaan yang mengharuskan diukur dengan target.Sekaligus kecakapan bergaul (social intelligent )

Pengalaman saya ,yang berkesan saat dosen kami datang ke stand promo produk di sebuah plasa saat mata kuliah kewirausaan diberikan outdor. Beliau bersama rekan mahasiswa lain bertemu saya saat menjalankan tugas ,menjual”.Katanya

Pengalaman tadi berbuah kebaikan untuk kehidupannya sekarang.Ia mengaku sangat menyukai tantangan.Baik sebagai seorang perempuan karir diperusahaan ekspor impor .Maupun sebagai ketua organisasi sosial

Belakangan ini ,ia sedang disibukkan dengan tur keberbagai pelosok desa untuk melaksanakan corporate social responsibility (CSR). Lagi lagi sosok yang suka mengejar prestasi . mengaku bersyukur pernah magang. .

Kecakapan Sosial

Anak seperti Widha P biasanya adalah anak yang optimis,dan bersemangat serta mudah bersahabat .Semangat tinngi meraih cita citanya sering anak seperti Wudha ini tidak sabaran,focus pada diri sendiri dan kecenderunagan “menguasai” temannya.Karena itu bimbinglah mereka untuk saling mengahar gai,persahabatan dalam kondisi apapun. Dengan demikian kelak ia bakal mudah beradaptasi dan diterima masayarakat dilingkungannya.



Harga Diri

Dengan pembawaan selalu ingin berhasil membuat anak anak seperti Widha meletakkan harga dirinya.pada hasrat selalu berhasil. Mereka rentan pada benturan kesulitan yang tidak effesien dan tidak dapat diatasinya.takut disebut sebagai anak gagal.Seringkali sombong dengan pencapaiannnya Hal ini dkarenakan dalam mencari jati diri mereka berusaha ingin mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Mereka anak anak yang berani “ngeyel” untuk mewujudkan mimpinya.Dibalik itu meraka adalah anak yang memiliki loyalitas,amanah dan berpendirian.


Tugas yang Pas

Anak anak ini adalah anak yang rindu prestasi kerana itu tugas yang mendorong dirinya menampilkan diri perlu diberikan kepadanya. Kompetisi tugas kepemimpinan,ketua/wkil kelas. Tugas kegiatan ekstrakurikuler terutama aktivitas sosiala akan mengasah kecakapan interpersonal.

Berikan juga penguatan agar tidak terlalu ambisi dalam menggapai sesuatu,ajari mereka santai untuk mengurangi stress..