Di era tanpa batas ini semua nilai –nilai kehidupan bisa
bercampur aduk, antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah yang
buruk kelihatan seolah olah baik ,dan yang salah kelihatan benar akibat
setiap orang bingung mencari arti
kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu agar kita tidak terombang ambing oleh
gelombang ketidak jelasan nilai nilai hidup yang berpengaruh dalam perilaku
kehidupan sehari hari,berikut kiat suksesnya,Sebagaimana di ungkapkan Al _faqih Abu Laits Samaraqandi
dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin,”ada 5 syarat
untuk ber ‘amar ma’ruf-nahimungkar
“:
Pertama :Berilmu
Masyarakat saat ini amat memuja pemikiran logis dan masuk
akal serta berbasis pengetahuan, oleh karena itu setiap muslim wajib memiliki
ilmu sejak dini ,sedangkan ilmu yang harus dikuasai adalah ilmu agama yang meliputi hukum hukum ketetapan Alah serta tercermin dalam perilaku kehidupan sehari
hari,ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kemajuan peradaban dunia dan
teknologi informasi komunikasi. Ilmu agama harus dikuasai agar seseorang
memiliki pengetahuan tentang hukum kebenaran sehingga dalam penetapan kebijakan
berpijak pada jalan kebenaran yang ditetapkan Allah dan bukan berpijak pada
kepentingan ego.Ilmu pengetahuan harus dikuasai untuk menciptakan kesejahteraan
umat agar mereka dapat hidup lebih bahagia tanpa penderitaan sehingga dapat
menjalani kehidupan beragamanya lebih baik. Sedangkan penguasaan teknologi
informasi dan komunikasi mempermudah manusia untuk mengakses ilmu agama dan
pengetahuan serta menjalin jejaring kemasyarakatan yang damai serta bersatu
dalam melestarikan kehidupan dibumi ini.
Kedua : Ikhlas
Akar pesoalan dari kekecewaan, iri,dengki,dendam,keputus
asaan,kecemasan,keputus asaan,kemarahan dan permusuhan adalah perilaku hidup
yang penuh pamrih.Sehingga setiap upaya untuk memperbaiki keadaan tidak membuat
kehidupan menjadi lebih baik lantaran tingginya harapan untuk mendapat dukungan
menjadi pemimpin membawa hasil yang tidak baik bagi yang memilih atau pemimpin itu sendiri. Kegagalan mencapai suskses dalam kehidupan
pribadi maupun serikali berakibat pada keputus asaan yang menjadi sebab
tingginya orang menjadi penderita gejala penyakit kejiwaan dsb. Oleh karena itu obat dari sebuah perjunagan adalah ikhlas,
menjalankan peran status yang dimilikinya tanpa pamrih ,memberikan kinerja
terbaiknya tanpa menuntut imbalan yang bukan menjadi haknya. Dengan keikhlasan
setiap orang akan belajar,berjuang
dan berkarya memberikan penagabdian
terbaiknya untuk kesejahteraan umat dalam rangka menjalankan peran statusnya
sebagai abdi Allah.
Ketiga: Stategi Dakwah
Suka tidak suka ,berbuat baik dan benar bukan hanya disukai namun juga pasti
akan dimusuhi,baik oleh kawan maupun lawan disamping mempekuat ,menyi’arkan
nilai nilai yang benar itu juga membutuhkan proses adaptasi dari masayarakat
yang sudah terlanjur hidup bertentangan dengan nilai nilai agama Allah. Oleh karena itu value delivery bukan sekadar
menginformasikan ,menasehati,atau menamkan niali nilai kebaikan yang hanya
sebatas transformasi pengetahuan melainkan sebuah strategi dakwah yang dinamis sehingga dapat membangkitkan trust bagi masyarakat. Mulai lah dari sifat
Arrahman-Rahim nya Allah yaitu
kesenangan memberi untuk memberdayakan
dengan perilaku yang ramah ,kata kata yang lunak dan baik serta media yang
membuat mereka menjadi lebih mudah mengerti melalui contoh keteladanan yang
sederhana dan bisa diterapkan serta dapat mendatangkan kebahagiaan dalam
dirinya.
Keempat : Sabar
Tergesa gesa adalah sifat alami manusia yang harus dikendalikan,kebenaran
yang tergesa gesa disampaikan tanpa kesabaran dan strategi akan dikalahkan oleh
kemungkaran yang dikalah kan dengan kesabaran dan strategi,seekor singa rela
mengendap endap dengan sabar menunggu mangsanya terlena baru dia sergap untuk mendapatkan
jatah makan yang besar. Oleh karena itu kesabaran adalah strategi pribadi yakni
kemampuan mengendalikan emosi diri untuk tidak secara tergesa gesa menghendaki
perubahan secara instan sebuah prilaku masyarakat dengan cara memaksa.
Kesabaran juga berarti ketangguhan dalam mengatsu berbagai kendala dan
kesulitan dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar
sebagaimana terdapat dalam QS Luqman 17:
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Kelima :integritas
Integritas adalah komitmen dalam menjalankan ucapan janji atau petuah yang disampaikan
secara berkesinambungan. Kesesuaian kata dan perbuatan ,kesesuaian janji dengan
bukti. Di era Chaos banyak orang dengan mudah mengumbar
kata untuk memperkokoh kedudukannya,banyak orang mengumbar janji untuk
memperoleh dukungan. Namun jika janji tidak terbukti dan kata hanya sekedar
kata maka masyarakat enggan mempercayai ,msayarakat bahkan melecehakan atau
mengejek kepada orang yang hanya bisa
berbicara tanpa bukti,masyarakat butuh bukti bukan janji ,masyarakat butuh
mengalami sendiri proses dari ungkapan yang disampaikan dengan bukti yang bisa
dipersepsi secara inderawi. Sekaligus masyarakat akan menghargai serta menjujung tinggi sesorang
yang memiliki integritas demikian juga sebaliknya. Qs Al Baqarah : 44
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
Sudakah kita miliki salah satu nilai nilai tersebut atau kelimanya sekalian..?
0 komentar:
Posting Komentar