Kamis, 16 Juli 2009

Blessing in disguise



Pada saat aku sedang dalam perjalanan kesebuah acara pertemuan akbar dimana aku didaulat menjadi nara sumber. Aku diplot sebagai pembicara utama di jam pertama sesi pertama. Tiba –tiba rantai sepeda motorku putus.Dongkol marah bingung pada saat kejadian. Tidak ada jalan lain kecuali aku harus dorong motorku untuk sampai ke tambal ban terdekat. Dandanan yang sudah rapi menjadi acak-acakan.

Berkali kali hp ku berdering kank sebentar lagi acara dimulai, itu pemberitahuan dari panitia. Memang nggak tahu kali aku juga binggung. Tidak sampai sepuluh menit rantai sepedaku sudah berfungsi kembal karena kancing rantainya lepasi.. lega hatiku.Meskipun demikian aku pun melanjutkan perjalanan masih dengan bersungut –sungut,” Allah ini ndak tahu apa, kalo ini juga untuk kepentinNYa”, gumamku. Lagi lagi Allah jadi sasaran.
Mendekati lokasi jalan macet ,dari kabr orang disekitar barusan terjadi kecelakaan dan korban tangannya patah , dikarenakan di jalan itu terdapat oli tumpah. Kurang lebih waktu kejadiann nya sama dengan jam saat aku ketambal ban. “

Ber arti ?’

Astaghfirullah , Ampuni aku YaAllah ternyata putus rantai tadi sebagai alasan bagi Mu untuk menyelamatkannku …

0 komentar:

Posting Komentar