Rabu, 02 Februari 2011
Obat Penerang Hati dikala Susah
Obat Penerang Hati dikala Susah
Seri Karakter Abdillah Modern
:”menyusahkan diri semata mata karena dunia adalah kegelapan hati. Dan menyusahkan diri semata mata karena akhirat adalah penerang dalam hati”.
Cak San ,Ihsan Abdillah selaku wira ushawan barang barang kebutuhan pokok. Beliau bukan pengusaha besar tapi pedagang biasa. Perjalanannya tiba di Jakarta . Kota yang dikenal macet dan keras kehidupannya. Sebagai pedagang yang memenuhi "undangan" koleganya tentu saja Cak San berdandan rapi ala eksekutif padahal pedagang.
Sampailah di toko koleganya tidak terlalu besar tapi padat pengunjung.maklum sekalipun hanya toko namun menjadi tempat kulakan para pengecer ataupun pedagang kecil. Pemiliknya Kho Aliyan dan beliau ini adalah kolega yang ditemui Cak San.Seorang muslim yang taat Sekalipun memiliki pegawai yang cukup beliau tidak segan segan melayani sendiri konsumennya.
Cak San memang pernah mendegar bahwa Kho Aliyan ini korban kerusuhan Mei 1998. Saat ibu kota dipenuhi penjarah barang dagangan Istrinyameninggal karena sakit akibat schok kehilangan harta dan ketakutan.Anak putrinya satu satunya hilang nggak jelas juntrungnya. Dan tokonya pun ludes terbakar. Menurut banyak cerita Kho Aliyan pun nyaris di bunuh oleh pengacau lan taran dari etnis tionghoa . namun karena kebaikan ahklak perilakunya diselamatkan oleh para tetangganya.Setelah kondisi aman beliau berusaha memulai kehidupan barunya.
Kepedihan ,rasa duka dan kehilangan adalah beban perasaan yang harus diperangi.Sambil berdagang minuman keliling guna mempertahankan hidup beliau terus mencari putinya yanga hilang…sampai hari ini pun tidak ketemu.Masa lalu yang kelam telh ditahlukannya itu bayangan Cak San.
Sambil menunggu Kho Aliyan ,Cak San mendengar pembicaraan antara Kho Aliyan dengan konsumen nya yang mengeluh kondisi ekonomi dalam negeri
“ Kho sekarang zaman serba susah,semua barang mahal,beaya hidup tinggi, tututan untuk beli buku sekolah anak begitu besar.ditambah lagi berdagang saat ini sepi . karena konsumennya menurun”.
“ Sabar aja pak “
‘ sabar bagaimana ,saya hampir tiap malam kepikiran bagaimana caranya dapat duit banyak tapi halal . agar bisa menutupi kebutuhan keluarga kami. Satu lagi saya malas sholat makin sholat kok saya makin cemas . mengingat saya tidak tahu bagaimana masa depan nanti…janagankan masa depan mutar uang saja gali lobang tutup lobang “.
KHo Aliyan tersenyum ,”sebenarnya ini tak sesulit saat 1998 kemarin kan..? Menurut saya anda lebih terfokus pada kesulitan anda sampai lupa bahwa hidup kita ada yang mengaturNYa. Jalani aja dan pasrah sambil berdoa pasti memang berat ,namun insya Allah akan ada jalan keluar…maaf saya nggak menasehati tapi sudah menjalani dan melawatinya…!
Cak San alias Ihsan Abdillah jadi tersadar dari keasyikan mencuri dengar pembicaran dua orang itu.inilah yang dimaksud Khalifah Umar:”menyusahkan diri semata mata karena dunia adalah kegelapan hati. Dan menyusahkan diri semata mata karena akhirat adalah penerang dalam hati”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar