Kank Hari Santoso. |
Kadatangan
Imam Ali di kota Anbar dalam perjalanan menuju Persia disambut pemuka pemuka dan penduduk nya berbondong
bondong dan berjejal jejal mengerumuni sang Imam sebagai sambutan sekaligus
penghormatan atas kedatangannya. Selanjutnya Imam pun bertanya:
“Apa maksud kalian berbuat seperti ini..?”.
“Adalah tradisi kami untuk memuliakan pemimpin pemimpin kami”
Jawab mereka serempak
“ Demi Allah, perbuatan seperti ini tidaklah
bermanfaat bagi para pemimpin dan kamu benar benar telah menyulitkan dirimu
sendiri, baik di dunia maupun di akhirat
nanti. Alangkah ruginya orang
orang yang didunianya mendapat kesulitan di akhiratnya mereka mendapat
siksa dan alangkah untungnya orang yang
tidak mendapat kesulitan di dunia , sementara
di akhiratpun dijauhkan dari siksa api neraka”. Tegur Imam Ali, “
Nahj al
Balaghah” .
Seorang
pemimpin yang kompeten , berkarakter ,
dan percaya diri akan selalu menjalankan
profesinya secara professional dengan
tugas tugas yang anda dikuasai, akan
membuat anda lebih berwenang dan
menguatkan harga diri, sehingga tidak diperlukan penghormatan berlebihan dari
orang lain. “Jadilah orang yang merasa
lebih mandiri dan lebih berdaya jika
aktivitas anda sesuai dengan ketrampilan , minat dan nilai nilai hidup, dengan demikian anda
dapat melakukan aktivitas aktivitas dengan baik yang akhirnya dapat
meningkatkan kadar harga diri anda”. Ken Sheldon . Ph D , Profesor Psikologi.
“Siapapun
yang ingin menjadi pemimpin harus siap memberikan pelayanan yang tulus ,
layaknya seorang abdi, dikarenakan pada prinsipnya kehadiran manusia di bumi
ini hanyalah menjadi abdi bagi Allah SWT”. Kank Hari Santoso Motivator
Pendidikan Karakter (Pancasila)
0 komentar:
Posting Komentar