Jumat, 01 Mei 2015

Merasa Diremehkan adalah Bukti Kecemasan dan Solusinya.

“Saya sering tidak suka melihat orang lebih pandai dari saya apalagi jika menyampaikan gagasan yang  membuat orang banyak  berdecak kagum,sok tahu banget sih dia itu...!, Padahal dia itu bukan siapa siapa saya ini lulusan sekolah ternama punya jabatan tapi kenapa yah saya merasa mereka itu meremehkan saya...” Mungkin kalimat ini sering anda dengarkan dari atasan,rekan kerja tetangga atau bahkan terucap dari anda sendiri. Mengapa bisa begitu..?

 Kemarahan karena  merasa diremehkan adalah manifestasi dari perasaan cemas yang tak terselesaikan. Dimana mereka merasa ada “aib” atau kekurangan diri yang menyebabkan tak kuasa atau tidak berdaya  untuk menerima kondisi dan keadaan diri sendiri yang semestinya dimiliki orang nomal dan baik baik umumnya. Misalnya ,trauma pada kegagalan,perjuangan yang tak ada hasilnya,rasa putus asa, perasaan tidak berdaya, minder dsb.


 Kecemasan akan dibicarakan. dikomentari digosipkan atas kekurangan diri sendiri  mengakibatkan naluri mempertahankan diri diwukudkan dengan kemarahan,atau menolak kehadiran orang yang dianggap lebih superior darinya bahkan jika memiliki kuasa mereka akan menyingkirkan orang bersangkutan dengan kewenangannya.   Lantas bagaimana mengobatinya ..?

Banyaklah berdzikir,    
                                
Ingatlah kepada Allah, bahwa tidak ada yang lebih suci melebihi Allah Maha Suci, sehingga anda tidak merasa lebih tidak suci ketika melihat  orang yang mengaku dirinya   bersih dan suci dihadapan orang lain.  Subhannallah ..

Ingatlah Kepada Allah, Bahwa tida ada yang lebih patut untuk dipuji kecuali Allah,sehinnga anda tidakperlu merasa minder ketika ada orang lain mendapatkan banyak sanjungan dan pujian,Alhamduliilah.

 Ingatlah  kepada Allah,bahwa tidak yang lebih besar kecuali kebesaran Allah,sehingga anda tidak merasa lebih kecil ketika melihat orang yang lebih suprior dari anda .  Allahu Akbar  .

Hanya dengan mengingat Allah saja hati menjadi tenteram,tentramkan hati anda dengan mengingat Allah.

0 komentar:

Posting Komentar