Sabtu, 22 Oktober 2016

Psikologi Manajemen : Kelola Konflik dalam Perusahaan (1): Peran Sebagai “CCTV”



   
Kank  Hari Santoso, Motivation Training  from Surabaya  Indonesia
“Disini konflik memang dipelihara supaya setiap individu menjadi semakin tangguh untuk lebih berani maju “ disampaikan Vice President sebuah perusahaan komunikasi terkemuka  kepada saya beberapa waktu lalu. Memang jika konflik  “sengaja” dibuat untuk membuat  lebih cerdas, lebih tangguh dan lebih bergairah tentu akan menciptakan iklim kerja yang kondusif. Namun jika pengelolaan nya salah atau memang konflik ini terjadi lantaran ketidakmampuan  manajemen  dalam menciptakan iklim kondusif perusahaan akibatnya bisa lain . Jika anda cermati apa yang terjadi di lingkungan perusahaan anda   inilah  penyebabnya:

 Peran sebutan  CCTV . Konflik muncul diantara karyawan jika mereka merasa diawasi oleh salah satu pegawai yang dianggap menjadi orang dekat BOS.Meskipun orang bersangkutan tidak merasa dirinya sebagai CCTV atau tukang lapor kehadirannya membuat karyawan lain terancam. Apalagi jika  seluruh rekan kinerjanya tidak sesuai dengan target hasil.
Jika anda dianggap sebagai CCTV  bos tetaplah baik dengan karyawan lain , tanpa anda harus cari muka terhadap BOS dengan melaporkan segala macam sepak terjang mereka karena anda bukan atasan langsung jadi tidak berhak membuat laporan.
Jika anda merasa rekan anda sebagai CCTV, tetaplah focus pada target  pekerjaan anda jangan sekali kali berbicara buruk tentang orang lain apalagi keburukan si BOS  kepada siapapun, bisa jadi rekan anda kepanjangan tangan dari rekan CCTV tadi karena dirinya pun mencari posisi aman diperusahaan dan berusaha “ memancing di air keruh” untuk mendapatkan kepercayaan dan posisi .
Tidak ada salahnya jika and dipercaya atasan untuk  menjadi teman diskusi, dan biasanya memang menimbulkan rasa iri bagi karyawan lain untuk inilah yang harus anda lakukan:
1.     Jika anda dipanggil keruangan BOS usahakan agar pintu ruangan terbuka sehingga pembicaraan anda didengar oleh staff diruangan BOS
2.    Sebisa mungkin anda tidak menjudment atau melabel  negative orang lain jika anda terpakasa menjawab pertanyaan BOS tentang orang lain ..
3.    Tahu batas kewenangan adalah lebih baik..
4.    Bila memungkinkan ajaklah beberapa rekan  untuk juga bergabung , misalnya dengan mengatakan” bukankah lebih baik jika kita melibatkan pak Anu karena beliaulah yang paling bertanggung jawab …”.
5.    Jangan merasa sombong  dengan rekan kerja tetaplah menjadi teman bagi mereka.
6.    Miliki rasa humor  agar anda tidak sakit hati dengan ucapan teman .
7.    Buat mereka kenal integritas anda secara lebih dekat
8.    Bertawakallah kepad Allah atas kepercayaan Bos dan rekan anda
“Yakinilah orang baik hanya akan berkumpul  dengan orang baik, jika anda dibenci karena kebaikan yang anda lakukan, dapat dipastikan orang tersebut bukan orang baik , maaafkan . Karena tidak ada yang dilakukan orang baik kecuali mencintai  dan melakukan kebaikan secara Istiqomah”. Kank  Hari Santoso, Motivation Training  from Surabaya  Indonesia
Bersambung…..

0 komentar:

Posting Komentar