Kank, Mengapa Pemimpin Dzalim Sewenang
wenang dapat mendatangkan kehancuran ..?
Seorang pemimpin yang melakukan kedzaliman selalu melakukan eksploitasi kehidupan karyawan dan lingkungan sekitarnya
melalui berbagai program dan perilaku dengan
dalih demi profesionalitas kepemimpinannya.Mereka sewenang wenang dengan jabatan atau
kedudukannya, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Fajr 11-12 :
"Yang berbuat sewenang wenang di dalam
negeri . Lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu"
Mereka selalu tidak melihat pentingnya memberikan value
added yang dapat dirasakan langsung oleh karyawan, konsumen serta
pemilik modal dari perusahaan yang
dipimpinnya sehingga terutama karyawan hanya mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan.menyengsarakan dan bahkan
menderita lahir dan batin selama kepemimpinannya. Akhirnya
karyawan memilih untuk mencaci
memaki secara diam diam , mencela tanpa berdaya untuk mengubah nasib. Mereka
menghindar membina relasi dengan
pemimpin bersangkutan, kalaupun patuh
lantaran mereka tidak punya pilihan.
Seorang pemimpin dzalim tidak akan memikirkan mutu pelayanannya kepada masyarakat
apalagi menggunakan berbagai ukuran seperti QQS (Quality,Quantity and
Service ) yang artinya setiap produk kebijakan yang diberikan selalu berorientasi pada standar
mutu , sesuai takaran kebutuhan karyawan mengutamakan pelayanan yang melampui harapan karyawan dsb. Jangankan mengevaluasi meninjau kembali keputusan yang
merugikan karyawan saja mereka sudah enggan.
Tolok ukur perilaku dan kebijakan seorang
pemimpin yang dzalim adalah mendatangkan
akibat negatif dan bencana bagi orang lain, mereka hanya berpikir bagaimana
mendapatkan profit sebanyak mungkin bagi
kantong sendiri dan kroninya saja Tidak
akan berpikir jauh kedepan resiko perbuatannya dapat menghancurkan kehidupan proses
kelangsungan kehidupan perusahaan berikutnya dan lingkungan, selagi bisa dikeruk
sekarang mengapa tidak,itulah prinsipnya.
Perbuatan inilah yang pada akhirnya
mendatangkan kerugian besar pada perusahaan , demotivasi karyawan, hancur nya
saham perusahaan dan terhentinya dukungan stake holder akibatnya tumbanglah
perusahaan dimana ribuan kartawan menggantungkan nasibnya. (naudzubillah)
0 komentar:
Posting Komentar