Ngaji laku MSDM Berakhlak Mulia by Kank Hari |
“Saya lulusan cumlaude dari PTN ternama saat ini saya dipercaya
sebagai wakil manajer perusahaan chemical, sejak remaja saya paling tidak suka
melihat orang bekerja tidak sesuai target selalu menunda dan suka membantah. Perilaku
saya bukan mendapat dukungan justru sebaliknya mendapat “perlawanan” dari staf,
tidak jarang saya mudah tersinggung, saya harus bagaimana Kank? “
Cobalah
anda baca Kutipan Ayat Suci Al Qur’an ini dan pikirkan bagaimana
mengamalkannya!:
أَلَم تَرَ
كَيفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصلُها
ثابِتٌ وَفَرعُها فِى السَّماءِ
“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah
telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya
kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,.”
Qs 14-24
Membaca
riwayat prestasi akademik yang anda capai “cumlaude’ kepribadian anda cenderung
memiliki tuntutan keberhasilan sempurna, teliti, terlalu serius, ‘keras kepala” dan tidak jarang sulit kendalikan
emosi serta mudah tersinggung. Namun dalam berelasi dengan team kerja tentu
dibutuhkan kemampuan membina hubungan yang lebih baik sebagai berikut:
1.
Hentikan hasrat untuk
mengubah keadaan secara drastis apalagi menghendaki perubaham kesadaran dari
team secara mendadak. Hanya akan membuat anda memendam rasa kecewa, karena
perubahan dari orang lain membutuhkan alasan tersendiri mengapa harus berubah
dari yang bersangkutan.
2.
Penolakan terhadap diri
anda, mungkin bukan pada ide atau saran yang anda berikan, melainkan pada cara
anda merespon penolakan. Hindari nada suara yang keras, menyerang membuat orang
“defend” dan mencari alasan untuk
bertemu dengan anda karena takut.
3.
Buatlah teguran positif
dan dengarkan alasan penolakannya dengan memberikan solusi atas kesulitan yang
dihadapi.
4.
Tetap tenanglah bila anda
melihat orang lain tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya , berilah
teguran jangan permalukan didepan orang
lain.
5.
Berikan apresiasi atas
capaian team kerja anda , berikan motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
6.
Belajarlah untuk menerima
gaya kerja orang lain untuk mencapai performa primanya tanpa harus merasa tersinggung tidak mengikuti saran anda. Setiap
orang punya caranya sendiri untuk berprestasi selama tidak bertentangan dengan
tujuan perusahaan.
7.
Terbukalah pada
keterbatasan dan kesalahan yang terjadi
pada diri sendiri atau orang lain agar tidak terpaku pada kesempurnaan.
Jangan lupa tak ada alasan tersinggung hanya karena perbedaan
gaya komunikasi cara kerja atau perbedaan pendapat !
0 komentar:
Posting Komentar